Menyikapi Virus Cerai & Selingkuh Ala Shanaz Haque
Kata selingkuh dan cerai merupakan momok yang menakutkan bagi setiap pasangan suami-istri. Hampir setiap tahun tercatat sekitar 200 ribu pasangan yang mendaftarkan gugat cerai ke pengadilan. Tapi, bagi pasangan artis Shahnaz Haque dan Gilang Ramadhan, rumah tangga mereka termasuk harmonis. Kendati sering terjadi percekcokan. Dalam dialog ”Menyikapi Virus Cerai dan Selingkuh” yang diadakan Seksolog Dr Boyke Dian Nugraha, Shahnaz mengatakan, sebisa mungkin masalah itu diselesaikan dengan baik.Kendati caranya sangat klise yakni berkomunikasi dan saling pengertian.
Pasangan yang menikah selama lebih dari 8 tahun ini mengaku kalau dewasa ini semakin banyak artis yang merasa rumah tangga mereka kerap mengalami masalah sampai akhirnya rumah tangga yang dibina selama bertahun- tahun menjadi sulit untuk dipertahankan. Seperti pasangan Dewi Sandra dan Glenn Fredly atau Lusy Rachmawati dengan Jose Purnomo atau sederetan artis lain yang berusaha menyelesaikan masalah rumah tangga mereka di pengadilan. Bagi Shahnaz, sebelum masalah besar itu muncul, dia berusaha meluangkan waktu bersama suami. Kendati kehadiran 3 anaknya membuat mereka sulit untuk melakukan waktu berduaan. ”Kita berusaha selalu meluangkan waktu untuk berdua. Kita bertoleransi dan tidak menganggap 3 anak sebagai penghambat untuk menjaga keharmonisan kita berdua,”sebut Shahnaz. Bicara orang ketiga dalam rumah tangga, Gilang mengaku ketika dirinya berjanji untuk menikah, janji yang dilakukannya itu bukan dengan adik kandung Marissa Haque dan Soraya Haque ini. Tapi jangan salah sangka dulu, penabuh drum ini mengaku berjanji menikah dengan Tuhan. ”Karena saya takut dengan Tuhan dan itu yang membuat rumah tangga kita tetap harmonis. Kami percaya Tuhan itu ada,”jelasnya. ”Saya itu sibuk dengan pekerjaan saya.
Saya harus keliling Indonesia sehingga bisa lupa dengan istri dan anak. Jadi harus sering saling mengingatkan. Hidup ini harus seimbang saja,”sebutnya.
merdeka!
BalasHapusPencurian APBD di Banten dalam Pemilukada Tangerang Selatan 2010
BalasHapus"Penyimpangan Rp13,08 miliar, Ratu Atut Chosiyah Dihimbau Belajar ke Tangerang Agar Jangan DIpakai untuk Airin Rachmi Diany Pilkada di Tangsel 2010 Ini"
Sabtu, 26 Juni 2010, 07:58 WIB
Pemerintah Provinsi Banten diminta belajar laporan keuangan ke Kota Tangerang atau Kabupaten Tangerang sehubungan penemuan Badan Pemeriksa Keuangan tentang penyimpangan APBD 2009 sebesar Rp13,08 miliar.
"Saya sangat kecewa dan prihatin laporan hasil pemeriksaan (LHP) ditemukan adanya penyimpangan anggaran," kata Agus R Wisas, salah seorang anggota Komisi IV DPRD Banten, Jumat (25/6/2010).
Ia mengatakan, semestinya Pemprov Banten belajar laporan keuangan ke Kabupaten Tangerang atau Kota Tangerang
Sebab kedua daerah tersebut sudah tiga kali mendapat penghargaan terbaik Wajar Tanpa Pengecualian (WDP) dari BPK.
"Jika Gubernur Banten belajar ke daerah itu, kemungkinan dalam laporan hasil pemeriksaan menjadi lebih baik,"ujarnya.
Kalau Pemprov Banten mau studi banding ke dua daerah itu dan jangan sampai jauh-jauh ke luar daerah.
Selama ini, BPK menilai laporan keuangan APBD Kota Tangerang dan Kabupaten Tangerang sangat baik sehingga perlu belajar kepada mereka.
Pengalaman terburuk bagi Pemprov Banten, atas temuan BPK dalam laporan hasil pemeriksaan diindikasikan terjadi penyimpangan anggaran tahun 2009 sebesar Rp13,08 miliar.
"Saya minta ke depan jangan sampai kasus penyimpangan anggaran terulang lagi," katanya.
Sementara Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah mengatakan pihaknya berjanji akan memperbaiki laporan hasil pemeriksaan BPK dari opini WDP ke Wajar Tanpa Pengecualian (WTP).
"Saya akan berusaha untuk meningkatkan predikat terbaik," katanya.(Fz/At/Kl)
Selamat Hari Raya Idul FItri dan Mohon Maaf Lahir dan Bathin ya?
BalasHapus