Haque Sisters, Marissa and Soraya, Shahnaz

Haque Sisters, Marissa and Soraya, Shahnaz
Haque Sisters, Marissa and Soraya, Shahnaz

Kami Berenam Insya Allah Kompak

Kami Berenam Insya Allah Kompak
Marissa, Soraya, Shahnaz, Ikang, Ekky, dan Gilang

Ikang Fawzi dan Ayah Mertuanya di Portugaal, Belanda

Ikang Fawzi dan Ayah Mertuanya di Portugaal, Belanda
Ikang Fawzi Kompak dengan Ayah Mertuanya Direktur di Pertamina H. Allen Haque

Soraya Haque yang Takut di Foto di Temani Papanya

Soraya Haque yang Takut di Foto di Temani Papanya
Hut Marissa Haque di Plaju Palembang

Ikang Fawzi dan sang Mertua Allen Haque dalam Pendidikan untuk Anak melalui Mendongeng

Ikang Fawzi dan sang Mertua Allen Haque dalam Pendidikan untuk Anak melalui Mendongeng
Kisah Malin Kundnag yang Durhaka dan Batu Menagis di Pantai Air Manis, Kota Padang, Ikang Fawzi dan Kedua Balita Putrinya bersama sang Kakek Opa Allen Haque.

PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini) & Konsultan Perkawinan

Early Child Educations & Mid-life Couple Consultant

Judul diatas tersebut adalah obsesi pengabdian kami bertiga--Marissa, Soraya, dan Shahnaz Haque.

Makna dalam Bahasa Indonesianya kurang lebih adalah: "PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini) dan Konsultan Perkawinan Menuju Perak & Emas"

Kami bertiga merasa bahwa ada hal-hal baik yang kami dapatkan dari kedua orangtua kami didalam proses pendidikan kepada ketiga putrinya. Apa yang kami rasakan baik, ditambah dengan pengetahuan serta keilmuan baik formal maupun informal kami coba-tularkan kepada seluruh kerabat serta handai taulan--orang-orang yang dekat dihati. Kepada anda semua masyarakat Indonesia dimanapun berada.

Viva generasi penerus anak bangsa Indonesia!

Lahir dari Keluarga Pertamina Plaju, Palembang

Lahir dari Keluarga Pertamina Plaju, Palembang
Haque Sisters, Marissa dan Soraya Haque, 5 dan 4 Tahun di Plaju dan Palembang

Haque Sisters, by Oil of Olay, Marissa, Soraya dan Shahnaz

Haque Sisters, by Oil of Olay, Marissa, Soraya dan Shahnaz
Haque Sisters dalam Promo Iklan Kecantikan Oil of Olay

The Haque Sisters

The Haque Sisters
Marissa, Soraya dan Shahnaz Haque

Kamis, 04 Februari 2010

Venesia, Italia dalam Kenangan, Ikang dan Marissa, Sept 1986

Sehabis Nikah Siri di Laksanakan Allah SWT Memberi Hadiah BASF Award.


Melalui Lagu Karya fenomenal Ikang Fawzi suamiku tercinta berjudul PREMAN, lalu kami keliling Eropa selama hampir sebulan lamanya.

Kenapa saya Marissa Haque yang bukan penyanyi juga dapat terikut serta oleh suamiku Ikang Fawzi? Tak lain karena Ikang berhasil mneggondol dua kemenangan kategori sekaligus, yaitu: (1) The Best Singer; dan (2) The Best Composer.

Yah... alhamdulillah saya tak salah dalam memilih seorang suami yang sangat menyenangkan hatiku sampai sekarang. Ikang sangat berbakat dan cerdas. Jiwa seninya mengalir bak mata air yang tak pernah kering.

Terimakasih Ya Allaaaaah... Jazakumullah khoir... Aku sangat mencintai Ikang Fawzi suamiku itu...


Sujud syukur kami,
Ikang Fawzi & Marissa Haque

10 komentar:

  1. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  2. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  3. Sandro Tobing & Christine Panjaitan Love Music! Kang.. si Icha bini lu beneran setia apa dia sedang acting sih???? Hahahhaaha.......... Sorry Bro..........

    BalasHapus
  4. Kompasiana.com > Memory Ragile dengan Marissa Haque.

    Tags: sebuah pengalaman, Ragile, Edi Taslim, Kopdar Kompasiana, negeri ngotjoleria, makjleb, Marissa Haque, Buku Cat Rambut Orang Yahudi, Chappy Hakim
    Perlukan Marissa Haque aktif kembali di Kompasiana? Mei 2009 begitu aku gabung dengan Kompasiana terpampang nama Marissa Haque sebagai salah satu blogger Teraktif. Siapa sih yang nggak kenal bintang film top dan cantik ini? Penasaran aku baca beberapa postingannya. Entah gimana aku terdorong iseng beri komen yang meledek ‘tuk memancing kemarahannya. Coba mau tau reaksi wakil rakyat dari parpol islam (PPP). Islami nggak sih? Oppss… pancinganku kena!!!

    Marissa terpancing, beri komen balasan yang mempertanyakan siapa aku dan kenapa aku beri komen tanpa ijin dulu kepadanya? “Lho mau komen koq ijin dulu?”, bisik hatiku, “ah tanggung, bikin dia marah sekalian aaakh….!!!”. Maka terjadilah debat kecil-kecilan di lapak Marissa. Bukan tentang isi komen saya atau isi postingan dia, tapi kenapa aku komen tanpa ijin dia duluan. Wouw……!!! Nah, sampai di sini menurut Anda bagaimana kawan-kawan? Tercengang bukan….?!

    Kebetulan waktu itu (antara mei-agustus 2009) hampir 80% postinganku masuk rubrik politik-hukum-keamanan mengingat sedang ramai-ramainya kampanye Pilpres 2009. Dengan memposisikan diri pada barisan oposan, pasangan Ikang-Marissa adalah salah satu sasaran empuk buat kritikanku. Sampai di sini kita bisa beda pendapat. Apakah pantas suami-istri menjadi wakil rakyat untuk dua parpol berbeda? Well, kita punya pendapat bermacam-macam bukan?

    Perjumpaan tak terduga. Singkat cerita terjadilah acara Gathering dan Peluncuran Buku “Cat Rambut Orang Yahudi” karya Chappy Hakim di Hotel Sultan Jakarta Selatan (ex Hotel Hilton). Tanggal 2 bulan Agustus tahun 2009. Tak disangka ada Marissa di tengah kerumunan di depan panggung. Di tengah acara tersebut aku sempat liat-liat buku yang dijajakan di counter pintu masuk. Kebetulan Marissa juga mau beli buku. Aku segera menyapa dan memperkenalkan diri.

    “Halllo Mba Marissa, apa kabar? Kenalkan saya Ragile.” “Maaf siapa? Ragile?… Oh ternyata bener-bener ada tokh yang namanya Ragile?” “Iya betul saya Ragile he he he….”. Hemm dikiranya akun fiktif. “Oh…oh… ha ha ha…. Ini tokh orangnya.”
    Kira-kira begitulah kami berkenalan, langsung cair, bicara ngalor-ngidul sambil ketawa-ketiwi. Sebagai fans Marissa Haque ( dalam kapasitasnya sebagai bintang film) sejak ABG aku terus terang mengagumi kecantikannya, keramahannya, keanggunannya. Juga keberanian dan kecerdasannya.

    Dia orang yang enak diajak bicara, penampilannya sangat mengesankan. Sangat jauh dari kesannya yang arrogan di dunia maya. Pokoke dia keren dan selebriti abis, sumpah!!!

    Bung Edi Taslim tak buang kesempatan mengabadikan kami-kami semua. Terus aku nggak berani nolak waktu Marissa minta foto berdua saja. Hemmm…. iya deh, di udara perang dingin, di darat damai dan akrab he he…

    BalasHapus
  5. Pencurian APBD di Banten dalam Pemilukada Tangerang Selatan 2010

    "Penyimpangan Rp13,08 miliar, Ratu Atut Chosiyah Dihimbau Belajar ke Tangerang Agar Jangan DIpakai untuk Airin Rachmi Diany Pilkada di Tangsel 2010 Ini"

    Sabtu, 26 Juni 2010, 07:58 WIB

    Pemerintah Provinsi Banten diminta belajar laporan keuangan ke Kota Tangerang atau Kabupaten Tangerang sehubungan penemuan Badan Pemeriksa Keuangan tentang penyimpangan APBD 2009 sebesar Rp13,08 miliar.

    "Saya sangat kecewa dan prihatin laporan hasil pemeriksaan (LHP) ditemukan adanya penyimpangan anggaran," kata Agus R Wisas, salah seorang anggota Komisi IV DPRD Banten, Jumat (25/6/2010).

    Ia mengatakan, semestinya Pemprov Banten belajar laporan keuangan ke Kabupaten Tangerang atau Kota Tangerang

    Sebab kedua daerah tersebut sudah tiga kali mendapat penghargaan terbaik Wajar Tanpa Pengecualian (WDP) dari BPK.

    "Jika Gubernur Banten belajar ke daerah itu, kemungkinan dalam laporan hasil pemeriksaan menjadi lebih baik,"ujarnya.

    Kalau Pemprov Banten mau studi banding ke dua daerah itu dan jangan sampai jauh-jauh ke luar daerah.

    Selama ini, BPK menilai laporan keuangan APBD Kota Tangerang dan Kabupaten Tangerang sangat baik sehingga perlu belajar kepada mereka.

    Pengalaman terburuk bagi Pemprov Banten, atas temuan BPK dalam laporan hasil pemeriksaan diindikasikan terjadi penyimpangan anggaran tahun 2009 sebesar Rp13,08 miliar.

    "Saya minta ke depan jangan sampai kasus penyimpangan anggaran terulang lagi," katanya.

    Sementara Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah mengatakan pihaknya berjanji akan memperbaiki laporan hasil pemeriksaan BPK dari opini WDP ke Wajar Tanpa Pengecualian (WTP).

    "Saya akan berusaha untuk meningkatkan predikat terbaik," katanya.(Fz/At/Kl)

    BalasHapus
  6. Jumat, 30 Juli 2010

    Asisten Daerah I Tangsel, Banten, Ahadi mengaku dipaksa dan ditekan oleh Ratu Atut Chosiyah dan Airin Rachmi Diany

    Name: Heroe / satelit News. JPNN/ radar banten

    RADAR BANTEN, TANGERANG SELATAN (oleH: ruhi)--Asisten Daerah I Tangsel, Banten, Ahadi mengaku dipaksa dan ditekan oleh Ratu Atut Chosiyah dan Airin Rachmi Diany dengan memakai kendaraan birokrasi bagi pemenangan Airin Menjadi Walikota Tangerang Selatan, Banten dalam Pilkada 13 November 2010 besok ini. Seperti biasa ala Golkar basi, pihak Airin dan Atut membantah bahwa mereka berdua baik Airin Rachmi Diany dan Ratu Atut Chosiyah tak pernah meminta Ahadi dalam kaitan dengan sosialisasi pembentukan Aifac (Airin Fans Club).

    Kubu calon wali kota Tangerangn Selatan, Airin Rachmi Diany, yang merupakan adik ipar Ratu Atut Chosiyah GUbernur bermasalah di Banten itu kebakaran jenggot luar biasa.

    Kasus ini mencuat karena banyak kalangan yang protes (termasuk Rektor Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Komaruddin Hidayat, dan peneliti Lembaga Survei Indonesia, Burhanuddin Muhtadi) terhadap Ahadi yang telah mengeluarkan surat edaran/memo pada lurah, camat, satuan kerja lainnya untuk menyosialisasikan Aifac.

    Pelbagai kalangan itu bahkan meminta agar mendagri memberi sanksi keras berupa penalti pemecatan pada Ahadi sebab tindakan itu merusak netralitas pegawai negeri sipil. Apalagi Presiden SBY menyatakan perang terhadap masalah rentan seperti ini.

    Ahadi pun mengaku telah membuat memo tersebut. Ia bahkan menyesali tindakan itu dan merasa telah dijebak oleh orang suruhan Airin Rachmi Diany atas suruhan Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah. Termasuk juga temuan 2010 oleh BPK menilai laporan keuangan APBD Kota Tangerang Selatan yang terindikasi korupsi. Pengalaman terburuk bagi Pemprov Banten, atas temuan BPK dalam laporan hasil pemeriksaan diindikasikan terjadi penyimpangan anggaran tahun 2009-2010 sebesar Rp13,08 miliar yang diduga dipakai bagi kampanye terselubing adik ipar Ratu atut Airin Rachmi Diany agar merapihkan jalan bagi Ratu Atut Chosiyah menjadi Gubernur lagi pada periode kedua kali tahun 2011 besok kedepan ini.(Fz/At/Kl)

    BalasHapus
  7. Liputan6.com, Bogor: Penyanyi Ahmad Zulfikar Fawzi yang populer dengan nama Ikang Fawzi merilis lagu untuk Kebun Raya Indonesia. "Judul lagunya Kebun Rayaku, Taman Firdausku," kata Ikang Fawzi dalam acara Inspirasi Anak Bangsa di Bogor, Jawa Barat, baru-baru ini.

    Ikang yang juga sebagai Duta Kebun Raya Indonesia sejak 25 Januari 2010 mengatakan, lagu tersebut sebagai salah satu upaya yang dilakukan untuk mempromosikan keberadaan kebun raya. Liriknya mengisahkan tentang pentingnya keberadaan kebun raya. "Insya Allah, rencananya single lagu tersebut akan diluncurkan setelah Lebaran nanti," ujar Ikang.

    Suami Marisa Haque itu akan menyanyikan lagu tersebut bersama grup band bentukannya yang dibuat khusus untuk Kebun Raya Indonesia. Grup band tersebut digawangi oleh Gilang Ramadhan dan Ekki Sukarno. "Hampir semua anggota bandnya adalah keluarga besar saya," lanjut Ikang, seperti ditulis Antara.

    Menurut Ikang, lagu-lagu yang diciptakan untuk kebun raya sangat unik. Sebab, mengisahkan tentang alam dan kebun raya. "Yang berbeda nantinya, masuk musik asli Indonesia, ada suara-suara alat musik dari berbagai daerah di Indoensia," kata Ikang.(ULF

    BalasHapus
  8. abah baru tahu kalau neng marissa haque dan nak ikang fawzi jadi duta dari keluarga berencana. abah anaknya 20 neng terlanjur atuh kumaha yah?

    BalasHapus
  9. Bu Icha, kemarin ada acara Islamic Book Fair Bu, seru banget karena pengisi acaranya teman-teman Ibu yang bermasalah sama aurat dan Islam, Bagus juga si Vina dijadikan pengisi acara BIar jualan tetek dia kurangi. Lihat saja para penyanyi yang diundang kan ketiganya yang ISLAMNYA BERMASALAH. REZA dengan selingkuhnya dan menendang Almarhum Adjie Massaid, untungnya lalu dikasih Allah Angelina Sondakh mualaf baik hati dan cerdas nggak bodo seperti Reza yang arogan. Lalu Melly Goeslaw yang dandannya kayak setan alas karena lahir dari keluarga campuran Ilsam sunda dan Kristen Ambon, lalu yang paling fenomenal yaitu Tetetk Blewah Tumpah milik Vina Panduwinata nenek lincah kurang kasih sayang dari suami yang konon kabarnya punya selingkuhan pramugari Batavia Air!

    BalasHapus
  10. Bunda Marissa Haque itu dosen Ilmu Daur Ulang Sampah Perkotaan. Menarik caranya mengajar. How to nya juga mudah untuk dibayangkan konsepnya. Penelitian saya kemarin itu menggunakan survey dan literatur, dan Bunda Marissa Haque itu sabar sekali. Beruntung Pak Ikang Fawzi ya mendapatkan istri seperti dia. Senang menjadikan keduanya contoh hidup berumah tangga saya kelak. Dan bagaimana bijaksananya Pak Ikang Fawzi meninggalkan mantan pacar dia yang dzolim dan melecehkan SARA! Saya sangat mendukung Pak Ikang Fawzi sampai tua dan perkawinan emas dengan Bunda Marissa Haque ya?

    BalasHapus

Soraya Haque Soekarno, Adik Marissa Haque, Ipar Ikang Fawzi

Soraya Haque Soekarno, Adik Marissa Haque, Ipar Ikang Fawzi
Soraya Haque Soekarno, Adik Marissa Haque, Ipar Ikang Fawzi

Bulan Madu Pertama, Rumah Ikang & Marissa, September 1986, Mannheim,West Germany

Bulan Madu Pertama, Rumah Ikang & Marissa,  September 1986, Mannheim,West Germany
Bulan Madu Pertama, Rumah Ikang & Marissa, September 1986, Mannheim,West Germany

Ungkapkan I Love You, Ikang Fawzi dan Marissa Haque, Tebet Timur.jpg.jpg

Ungkapkan I Love You, Ikang Fawzi dan Marissa Haque, Tebet Timur.jpg.jpg
Ungkapkan I Love You, Ikang Fawzi dan Marissa Haque, Tebet Timur.jpg.jpg

Ikang Fawzi's Ballerina, Marissa Grace Haque Once Upon a Time

Ikang Fawzi's Ballerina, Marissa Grace Haque Once Upon a Time
Once Upon a Time Marissa Haque was a Ballerina

Era Mini Zona 80 Marissa Haque

Era Mini Zona 80 Marissa Haque
Rok Kulit Mini-mini Marissa Haque

Entri Populer